A. Ayat dan Terjemahan
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ
قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ
مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
Artinya : Allah lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dan ia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia maha mengetahui, Maha Kuasa. ( Q.S. Ar-Rum )
B. Mufradat
اَللهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْف : Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah
ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ : Kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah
قُوَّةَ : menjadi kuat
ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً : kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban
يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ : Dia menciptakan apa yang dikehendakinya
وَهُوَالْعَلِيْمُ ُ : dan Dialah yang maha mengetahui
الْقَدِيْر : lagi maha Kuasa.
C. Munasabah Ayat
Dalam ayat yang lalu diterangkan tanda kekuasaan Allah antara lain berupa penurunan hujan yang menghidupkan kembalinya tanah yang mati menjadi hidup dan subur. Allah juga telah menurunkan rasul-rasul untuk menghidupkan hati-hati yang mati. Peristiwa itu menjadi petunjuk bahwa Allah mampu membalas amal mereka nanti di akhirat. Oleh karena itu manusia seharusnya beriman kepada Allah dan berbuat baik. Dalam ayat-ayat berikut, Allah menyampaikan masih adanya manusia yang kafir sekalipun ia telah menyampaikan tanda-tanda kekuasaa-Nya yang besar itu.
D. Penafsiran
Ini adalah bagian terakhir atau keempat dari ayat-ayat yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan keniscayaan hari kiamat. Ayat diatas dikemukakan setelah aneka ragam argument dan bukti telah dipaparkan oleh ayat-ayat yang lalu. Argument yang dikemukakan disini mencakup kadaan manusia pada tahap paling dini dari kehidupannya, sampai ketahap terakhir keberadaannya di pentas bumi sambil menunjukkan kuasa-Nya mempergantikan kondisi manusia.
Pengembangan Kualitas Kecerdasan
Ayat ini memulai dengan menyebut nama wujud yang teragung dan yang khusus bagi-Nya serta yang mencakup segala sifat-Nya yakni : Allah Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah yakni setetes sperma yang bertemu dengan indung telur. Lalu tahap demi tahap meningkat dan meningkat hingga kemudian setelah melalui tahap bayi, kanak-kanak dan remaja, Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu memiliki kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa dan sempurna umur, Ini pun berlangsung cukup lama.
Kemudian setelah melalui belasan tahun dan melewati usia kematangan, Dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu menderita kelemahan kembali dengan hilangnya sekian banyak potensi, dan tumbuhnya uban di kepala kamu. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya dan Dialah yang maha mengetahui lagi maha kuasa.
Ayat diatas melukiskan pertumbuhan fisik, meskipun kelemahan dan kekuatan berkaitan juga dengan mental seseorang. Ada kelemahan manusia menghadapi sekian banyak godaan, juga tantangan yang menjadikan semangatnya mengendor. Disisi lain ada kekuatan yang dianugrahkan Allah berupa kekuatan jiwa dalam memghadapi tantanagan. Tentu saja kekuatan dan kelemahan fisik maupun mental seseorang berbeda kadarnya antara satu pribadi dengan pribadi yang lain.
Perlu diketahui bahwa apa yang dikemukakan ayat diatas adalah uraian tentang tahap-tahap hidup manusia secara umum, bukan yang dialami setiap orang, karena diantara manusia ada yang meninggal dunia pada tahap awal hidupnya, ada juga pada saat puncak kekuatannya. Namun jika tahap puncak itu dilampauinya, maka pasti dia akan mengalami tahap kelemahan lagi. Apapun yang dialami manusia, semua kembali kepada Allah SWT. Karena itu setelah menyebut tahap-tahap tersebut, ayat diatas menegaskan bahwa Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan buat manusia tahap-tahap yang dia lalui serta kadar masing-masing. Itu semua ditetapkan atas dasar pengetahuan-Nya yang menyeluruh, karena Dialah yang maha mengetahui lagi Maha Kuasa.
Allah mengingatkan manusia ihwal beralihnya perkembangn fisik manusia. Pertama dia diciptakan dari tanah, kemudian dari air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, kemudian menjadi tulang, kemudian tulang itu dibungkus dengan daging, kemudian ditiupkan kedalam tubuhnya ruh, kemudian keluar dari perut ibunya dalam keadaan sangat lemah, kemudian tumbuh hingga menjadi anak kecil, kemudian menjadi kanak-kanak, kemudian balligh, kemudian menjadi pemuda. Itulah yang dimaksud kuat setelah lemah. Lalu kekuatan tubuh manusia menjadi surut, tua, dan akhirnya pikun. Inilah yang diamksud lemah setelah kuat. Hal in isejalan dengan lemahnya hasrat, dinamika, dan kekuatan. Berubah pula sifat-sifat lahiriah dan batiniah.